Kajian Konsep, Estetik dan Makna pada Ilustrasi Rangda Karya Monez
PEMBAHASAN
Visualisasi Ilustrasi Rangda Karya Monez
Ilustrasi rangda merupakan salah satu karya Monez
yang didalamnya sangat kental dengan pengaruh
budaya postmodern. Ilustrasi rangda karya Monez
diciptakan dalam 3 seri yang dipublikasikan secara
fisik pada ajang Popcon Asia tahun 2015 di Jakarta
Convention Center.
Ketiga seri ilustrasi rangda karya Monez di
publikasikan secara dalam media poster dan postcard
(kartu pos). Keunikan pada ilustrasi ini terletak
pada visualisasi rangda yang berbeda dari wujud
rangda pada umumnya (secara tradisi). Bentuk
mapan rangda secara tradisi dirubah sesuai dengan
imajinasi Monez. Tampilan rangda karya Monez
juga bertujuan menawarkan originalitas bentuk yang
diciptakan dengan mengkombinasi nilai tradisi Bali
dan mengemas dengan gaya yang lebih kekinian
(Wawancara dengan Monez pada 24 April 2017).
Monez dengan idealisnya berusaha menampilkan
karakter rangda sesuai dengan gaya khasnya dan
berdasarkan dengan ingatan-ingatan atas imej
rangda yang pernah di lihat pada masa lalu, sehingga
terciptalah 3 seri ilustrasi rangda karya Monez seperti
gambar berikut :
Gambar 1. Visualisasi ketiga seri ilustrasi Rangda
karya Monez
Sumber: Dokumentasi Monez
Pada visualisasi ketiga ilustrasi rangda karya
Monez diatas, terlihat jelas Monez bermain-main
dengan membongkar wujud rangda dari wujud
aslinya. Perbedaan-perbedaan tersebut teramati
pada bentuk tubuh rangda yang di distorsi. Detail
atribut atau simbol-simbol rangda yang komplek
juga ditampilkan lebih sederhana dan imajinatif,
sehingga karakter rangda masih bisa dikenali.
Untuk memperkuat karakter rangda yang disebutkan
sebagai Dewi Durga (penguasa kuburan), Monez
menambahkan sebuah objek yang identik dengan
kuburan, maka dipilihlah ilustrasi tengkorak yang
tetap divisualisasikan dengan imajinatif.
Konsep Imajinatif Pada Ilustrasi Karya Monez
Konsep sebagai satu sistem terdiri dari himpunan
unsur yang melakukan suatu kegiatan, menyusun
skema atau tata cara melakukan suatu kegiatan
pemrosesan untuk mencapai tujuan, dan dilakukan
dengan mengolah data, guna menghasilkan informasi.
Konsep dapat dipahami sebagai dasar pemikiran yang
strategis untuk mencapai suatu tujuan (Masri 2010 :
29). Konsep berawal dari sebuah ide yang kemudian
dikembangkan untuk meluruskan dan memperjelas
berbagai kemungkinan.
Bermula pada latar belakang kehidupan sebagai orang
Bali yang dari kecil telah diperkenalkan kebudayaan
Bali, ditambah dengan pergaulannya di berbagai
komunitas ilustrasi online, memberikan perubahan
paradigma berpikir dalam memandang sebuah karya
ilustrasi. Monez merasa jenuh melihat karya-karya
ilustrasi terutama yang mengangkat tema Bali masih
diikat oleh kaidah bentuk yang berlaku. Sehingga,
karya tersebut terlihat monoton dan tidak ada yang
membedakan satu dengan yang lainnya.
Bermula dari kebosanan dan keresahan terhadap
visualisasi karya dengan bentuk-bentuk yang
seragam, Monez mencoba melakukan sebuah
gebrakan dengan menolak kebiasaan oposisi
biner yang mengatakan kemapanan adalah sebuah
keindahan. Monez meyakini bahwa proses berkarya
yang masih dibatasi oleh gaya ataupun aturan tertentu,
tidak akan menghasilkan karya yang maksimal.
Akan tetapi, jika berkarya dengan mengembangkan
imajinasi akan melatih kemampuan menjadi lebih
kreatif dalam memecahkan sebuah permasalahan
(Wawancara dengan Monez pada 15 Juni 2017).
Monez dalam kegelisahannya perlahan akhirnya
menemukan sebuah gaya khas dalam berkarya.
Gaya yang lahir dari kebiasaannya berimajinasi
dari kecil. Akan tetapi, imajinasi terhadap objek
tersebut dituangkan dalam visualisasi yang tidak
sedetail dan realis objek aslinya dengan tujuan untuk
menciptakan perbedaan. Ciri khas pada karya Monez
divisualisasikan dengan pengayaan unsur visual.
Penggayaan bentuk tersebut lahir dari imajinasi
pada wujud objek yang pernah dilihat pada masa
sebelumnya. Dilihat dari prosesnya, menggambar secara imajinatif
memerlukan pemahaman tentang suatu objek,
mengembangkan daya khayalnya, dan menuangkan
imaji tersebut ke dalam karya gambar. Ching (2002:
143) menjelaskan ketika memindahkan ke atas kertas
apa yang kita khayalkan, kita harus mengandalkan
imaji-imaji yang di dalam kepala kita, seperti yang
dilihat melalui mata pikiran untuk menghasilkan
imej yang digambar.
Maka dari itu, Monez hadir menawarkan gaya yang
berbeda dengan mengusung konsep imajinatif,
konsep ini diaplikasikan dengan menggambarkan
objek sesuai dengan ingatan-ingatan pada masa lalu
kemudian memberikan penggayaan-penggayaan
secara visual.
Analisis Konsep Imajinatif Pada Visualisasi
Bentuk Ilustrasi Rangda Karya Monez
Secara sederhana, bentuk merupakan suatu yang
tersusun dari unsur-unsur seni. Unsur-unsur tersebut
kemudian saling berhubungan satu sama lain. Masingmasing unsur memiliki sikap tertentu terhadap unsur
yang lain, seperti sebuah garis mengandung warna dan
juga memiliki style garis yang utuh, yang terputusputus dan memiliki tekstur dan bentuk. Unsur-unsur
tersebut kemudian tersusun atas sebuah organisasi
yang dapat menimbulkan persepsi yang merangsang,
memberi sugesti, dan memperkarya imajinasi orang
yang melihatnya (Kusrianto, 2007:29).
Konsep imajinatif pada ketiga ilustrasi rangda
karya Monez diciptakan melalui visualisasi bentuk
rangda maupun pada visualisasi latar belakangnya.
Bentuk rangda secara tradisi diubah sedemikian
rupa sesuai dengan imajinasi atas ingatan masa lalu
Monez. Selanjutnya, untuk menganalisis konsep
imajinatif pada bentuk ilustrasi rangda karya Monez,
dapat dilihat dari unsur-unsur yang menyusunnya.
Sadjiman (2009: 93), mengungkapkan bentuk adalah
wujud, rupa, bangun atau gambaran tentang apa saja
yang ada di alam termasuk karya seni atau desain
yang dapat disederhanakan menjadi, titik, garis,
bidang, dan warna.
Garis
Garis merupakan unsur dasar dalam seni rupa yang
mengandung arti lebih dari sekedar goresan, karena
garis dengan iramanya dapat menimbulkan suatu
kesan simbolik pada pengamatnya. Peranan garis
sangat penting dalam proses perwujudan bentuk,
karena garis sangat menentukan kualitas ekspresi
seorang seniman yang nampak pada sapuan-sapuan
atau dalam pemberian aksentuasi tertentu pada objek
penciptaannya.
Pada ilustrasi rangda karya Monez, penerapan konsep
imajinatif dapat dilihat dari dominasi penggunaan
garis lengkung yang mempunyai karakteristik
menimbulkan kesan pada perasaan, yaitu lemah,
sensitif dan ekspresif (Pujirianto, 2005: 88). Garis
lengkung dapat memberikan keleluasaan pada
ilustrator dalam membentuk objek sesuai dengan
imajinasi secara ekspresif. Menurut wawancara
dengan Monez pada 13 Juni 2017, garis-garis
yang tercipta pada karyanya dibuat tanpa adanya
perencanaan. Garis-garis pada karyanya merupakan
cerminan kombinasi emosi yang diwujudkan melalui
goresan tangan hingga membentuk objek-objek yang
sesuai dengan imajinasinya. Hal tersebut senada
dengan yang disampaikan Dharsono (2007: 36),
dalam dunia seni rupa sering kali kehadiran garis
bukan hanya sebagai garis, tetapi kadang sebagai
simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau
lebih tepat disebut goresan.
Karakter garis melengkung yang terdapat pada
ilustrasi rangda karya Monez adalah garis lengkung
kubah, garis lengkung busur, garis lengkung S dan
garis gabungan bebas Bidang (Shape)
Djelantik (2008: 23), menyebutkan bahwa bidang
merupakan unsur yang bisa memberi kesan estetik
yang berbeda-beda. Menurut Kartika (2007: 71),
didalam sebuah karya seni, bidang digunakan sebagai simbol perasaan seniman didalam menggambarkan objek hasil subject matter, maka tidaklah
mengherankan apabila seseorang kurang menangkap
atau mengetahui secara pasti tentang objek hasil pengolahannya. Bidang dapat mengalami beberapa perubahan di dalam penyajiannya sesuai dengan gaya dan
cara mengungkapkan secara pribadi sang seniman.
Pada ilustrasi rangda karya Monez, konsep imajinatif paling kuat dapat diamati pada bidang yang merepresentasikan objek rangda. Bidang yang terbentuk
dalam ketiga seri ilustrasi rangda karya Monez sama
sekali tidak menyerupai wujud alam. Didalam karya
ilustrasi rangda karya Monez terjadi distori penggambaran untuk mencapai bentuk keindahan dengan
cara menggayakan objek yang digambar.
Konsep imajinatif pada karya Monez, ditampilkan
dengan mengubah wujud rangda. Pengubahan wujud
rangda menjadi lebih imajinatif dilakukan dengan
penggayaan dengan mendeformasi dan mendistorsi
bentuknya. Jadi, konsep imajinatif pada unsur
bidang, divisualisasikan dengan pengubahan wujud
rangda sesuai dengan selera dan intuisi Monez
sebagai ilustrator. Penggambaran bentuk rangda
lebih menekankan pada interpretasi karakternya, hal
tersebut dilakukan dengan menyederhanakan bentuk
objek dan menggambarkannya dengan identitas
tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi
yang sifatnya sangat hakiki. Identitas hakiki rangda
yang dimunculkan seperti: mata yang melotot, lidah
menjulur panjang, lidah berapi, rambut panjang
terurai, kuku panjang dan gigi bertaring. Untuk
menguatkan makna rangda sebagai cerminan Dewi
Durga (penguasa kuburan), Monez menambahkan
objek tengkorak pada semua seri ilustrasi rangda
karyanya.
Warna
Menurut Bahari (2008:100), warna dapat digunakan
tidak demi bentuk tapi demi warna itu sendiri, untuk
mengungkapkan kemungkinan keindahannya serta
digunakan untuk berbagai wujud ekpresi atau daya
ungkap rasa secara psikologis. Warna merupakan
kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan benda-benda yang dikenainya atau corak
rupa seperti merah, biru, hijau dan lain-lain. Peran
warna dalam seni rupa, sangat dominan yaitu dapat
mengesankan gerak, jarak, tegangan, ruang, bentuk,
maupun sebagai ekspresi atau makna simbolik.
Pada ilustrasi rangda karya Monez, warna-warna
yang digunakan lebih bersifat vintage. Menurut
Monez, warna-warna vintage merupakan ungkapan
imajinasi atas warna-warna yang dulu sering dilihat
pada karakter komik-komik kegemarannya pada
masa lalu, seperti komik donald duck, goosebumps
dan deni manusia ikan
Komentar
Posting Komentar